Sufmi dasco Ahmad (lahir 7 Oktober 1967) adalah seorang politisi dan pengusaha Indonesia dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Dasco lahir di Bandung, Jawa Barat, sebagai putra dari Ahmad Dakyan Suud (wafat 2024). Ia memiliki dua saudara laki-laki, Eko Harsa Prihatin Suud dan Irwan Suwandi, serta seorang saudari, Syuastri Reda.
Dasco menempuh pendidikan dasar di Palembang, melanjutkan sekolah menengah pertama di Jakarta, dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di Manado.
Setelah lulus SMA, ia melanjutkan ke Universitas Pancasila, mengambil jurusan Teknik Elektro, dan meraih gelar sarjana pada tahun 1993. Ia kemudian memperdalam pendidikan hukum di beberapa universitas, yakni Universitas Jakarta, Universitas Islam Jakarta, dan Universitas Islam Bandung.
Kehidupan Pribadi
Dasco menikah dengan Raden Euis Handayani. Pasangan ini dikaruniai seorang putri yang lahir pada tahun 2009.
Karier Politik
Di Partai Gerindra
Melalui hubungan bisnisnya dengan Fadli Zon, Dasco mulai terjun ke dunia politik. Ia menjadi salah satu anggota pendiri Partai Gerindra dan pada tahun 2008 ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Setelah Pemilu 2014, Dasco berhasil terpilih menjadi anggota DPR RI, mewakili daerah pemilihan Banten III dengan perolehan 56.323 suara. Pada periode pertamanya, ia bertugas di Komisi III yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan, sekaligus menjabat sebagai Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Di internal partai, Dasco kemudian dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.
Pada Oktober 2017, Dasco menuduh Kepolisian Republik Indonesia menunjukkan sikap bias terhadap Gerindra. Ia juga memperingatkan akan potensi kebangkitan komunisme di Indonesia yang, menurutnya, dapat meluas ke luar negeri.
Setelah kembali mencalonkan diri di Pemilu 2019, Dasco terpilih kembali dengan 99.002 suara dan diangkat sebagai salah satu Wakil Ketua DPR RI. Pada Pemilu 2024, ia kembali meraih kursi dengan 119.692 suara.
Karier Akademik
Dasco juga dikenal sebagai profesor di Universitas Pakuan. Namun, pada tahun 2024, majalah Tempo melaporkan bahwa Dasco memperoleh gelar profesor tanpa memenuhi syarat 10 tahun masa mengajar, dan beberapa publikasi ilmiahnya dimuat di jurnal-jurnal yang sudah dihentikan atau tidak terindeks di Scopus.
Kalau kamu mau, aku juga bisa buatkan versi bio singkat (sekitar 1-2 paragraf) untuk keperluan CV, media sosial, atau profil resmi. Mau sekalian? 🚀✨