Pemerintah Kota Makassar siap mengadopsi pelajaran metode Gasing atau mudah, asik, dan menyenangkan.
Pemkot Makassar legal bekerjasama dengan Surya Center for Learning Excellence untuk mengoptimalkan kemampuan numerasi peserta ajar.
Gasing yaitu metode pelajaran matematika atau numerasi dengan metode yang mudah dan menyenangkan.
Kepala Dinas Pendidikan Makassar https://www.theteahousecliftonsquare.com/ Muhyiddin memberi tahu untuk tahap permulaan, program Gasing menyasar 100 siswa dan 50 guru.
Kerja pembelajarannya dikerjakan selama 15 hari.
Siswa dan guru tersebut dipilih dari 50 sekolah, khusus siswa berasal dari kelas tiga dan yaitu siswa yang paling bawah capaian akademiknya.
«Jadi ini yaitu tahap permulaan sebelum kita sebarluaskan ke seluruh sekolah di Makassar. Nanti guru-guru yang terlibat menyebarluaskan metode ini ke sekolah lainnya,» tegasnya.
Pemkot Makassar menarget 235 ribu peserta ajar dalam pengaplikasian pelajaran metode Gasing.
Apalagi, program ini juga menjadi minat Presiden Jokowi agar dapat diimplementasikan terhadap 25 juta penduduk Indonesia di tahap permulaan.
Meningkatnya kemampuan numerasi anak-anak lewat program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan literasi anak.
Diketahui, Bimbingan Teknis Pelajaran Medote Gasing sudah dikerjakan di Aula Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sulawesi Selatan, Selasa (28/3/2023).
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengukur pelajaran metode Gasing betul-betul efektif dan unggul di seluruh dunia.
Makassar malah termasuk terlambat untuk mengadopsi program ini, tapi baginya tidak ada kata terlambat untuk membetulkan kualitas pendidikan.
«Cara ini sudah unggul di seluruh dunia dan Prof Yohanes Surya sebagai penggagas sudah banyak menciptakan pemenang-pemenang dunia,» ujarnya.
Besar keinginan orang nomor satu di Indonesia ini dapat melahirkan SDM yang unggul di Kota Makassar.
Malahan dengan kemampuan digitalisasi yang dimiliki siswa SD-SMP yang meniru program Gasing akan lebih mudah untuk menciptakan Makassar menjadi kota Metaverse.
«Digitalisasi itu numerik, sehingga kemampuan itu akan memudahkan kita sebagai kota Metaverse,» tuturnya.
«Membangun resiliensi itukan dari SDM, dan itu kita mulai dari anak-anak,» sambungnya.