Krim Cukur: Kosmetik untuk Persiapan Mencukur
Krim cukur adalah jenis produk kosmetik yang digunakan untuk mempersiapkan kulit dan rambut untuk bercukur. Fungsi utamanya adalah untuk melembutkan rambut dan memberikan pelumasan selama proses bercukur.
Jenis Krim Cukur
Ada beberapa jenis krim cukur yang tersedia:
-
Krim Cukur Aerosol (Busa Cukur): Jenis ini dikeluarkan dari kaleng dan membentuk busa berbusa saat digunakan.
-
Krim Cukur Tanpa Busa (Krim Cukur Tanpa Sikat atau Non-Aerosol): Versi ini tidak membuat busa dan biasanya digunakan tanpa kuas cukur.
-
Krim Cukur Busa: Jenis ini menciptakan busa saat dicampur dengan air dan dioleskan menggunakan kuas cukur.
Selain itu, istilah «krim cukur» juga dapat merujuk pada busa yang dibentuk dengan kuas cukur menggunakan sabun cukur atau krim busa.
Bahan dalam Krim Cukur
Krim cukur biasanya merupakan emulsi yang terdiri dari minyak, sabun atau surfaktan, dan air. Krim cukur busa juga mengandung humektan untuk menjaga kelembapan busa dan memberikan konsistensi yang lebih lembut. Di sisi lain, krim cukur tanpa sikat tidak berkeleyhairsalon.com mengandung sabun dan dengan demikian tidak menghasilkan busa; Mereka adalah campuran minyak-dalam-air yang diperkaya dengan humektan, bahan pembasahan, dan bahan lainnya. Krim cukur aerosol pada dasarnya adalah krim cukur busa dalam bentuk cair, disempurnakan dengan propelan, lilin nabati, dan minyak.
Sejarah Krim Cukur
Konsep krim cukur berasal dari Sumeria kuno sekitar 3000 SM, di mana campuran alkali kayu dan lemak hewani digunakan untuk menyiapkan janggut untuk dicukur.
Selama berabad-abad, pria menggunakan batangan padat atau stik sabun cukur. Baru pada awal abad ke-20 tabung yang berisi formulasi berbasis krim yang terbuat dari minyak dan sabun lembut diperkenalkan.
Pada tahun 1919, Frank Shields, mantan profesor MIT, menemukan krim cukur modern pertama, yang dipasarkan dengan nama Barbasol. Produk ini menawarkan alternatif untuk sikat cukur tradisional. Barbasol awalnya dikemas dengan tangan di Indianapolis, dan merek tersebut tetap tersedia di seluruh dunia hingga saat ini.
Pada tahun 1949, krim cukur bertekanan pertama, Rise Shaving Cream, diperkenalkan. Pada tahun 1950-an, krim cukur bertekanan merebut sebagian besar pasar Amerika. Awalnya, klorofluorokarbon (CFC) digunakan sebagai propelan dalam kaleng ini, tetapi dihapus secara bertahap pada tahun 1990-an karena efek berbahayanya pada lapisan ozon. Propelan berbasis hidrokarbon seperti pentana, propana, butana, dan isobutana menggantikan CFC.
Pada tahun 1970-an, gel cukur diperkenalkan, menggabungkan karakteristik busa dan gel. Pada tahun 1993, Procter & Gamble mematenkan gel pasca-busa yang berubah menjadi busa setelah dioleskan ke kulit.
Bentuk Krim Cukur
Krim dan sabun cukur tersedia dalam berbagai bentuk: padatan (batangan), krim dalam tabung, atau aerosol dalam kaleng. Terlepas dari bentuknya, semua jenis dapat diaplikasikan menggunakan kuas cukur.
Bahan dan Komposisi Krim Cukur
Krim cukur biasanya mengandung sabun 20-30% (seperti kalium atau trietanolamin), hingga 10% gliserin, pengemulsi, emolien, dan zat berbusa. Versi aerosol adalah krim encer yang dikeluarkan melalui kaleng bertekanan, menggunakan propelan hidrokarbon (hingga 10%). Kandungan air yang tinggi dalam formulasi ini membuatnya kurang mudah terbakar meskipun ada hidrokarbon. Untuk pencukuran listrik atau kering, kandungan alkohol yang tinggi (50–80%) sering digunakan untuk mengeringkan kulit dan menegangkan rambut untuk menghindari pembengkakan, yang tidak diinginkan selama metode pencukuran ini.
No responses yet