Akademisi Rocky Gerung buka suara terkait pertemuannya dengan Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi dasco Ahmad. Rocky menegaskan, hubungannya dengan Dasco adalah sebagai kawan politik.
Rocky berseloroh bahwa banyak pihak salah paham atas pertemuan tersebut, menyebutnya sebagai «anak didik Dasco» (adidas) atau «kawan binaan Dasco» (kabinda). Namun, Rocky mengklarifikasi dengan menyebut dirinya «kapolda» — singkatan dari kawan politik Dasco.
«Memang banyak yang bertanya kenapa saya bertemu Pak Dasco. Ada yang bilang ini upaya menjebak kalangan oposisi supaya ditaklukkan Presiden Prabowo. Itu konyol. Pertemuan dengan Pak Dasco justru membuktikan saya ini ‘kapolda’, bukan ‘adidas’ atau ‘kabinda’,» kata Rocky melalui keterangan tertulis, Jumat (11/4/2025), sekaligus disampaikan di kanal YouTube pribadinya.
Rocky menilai Dasco sebagai sosok yang punya niat baik untuk bangsa. Salah satu hal yang disampaikan Dasco, kata Rocky, adalah keinginannya mendengar langsung aspirasi dari kelompok oposisi.
«Pak Dasco ingin tahu secara riil apa yang menjadi tuntutan oposisi,» ucap Rocky.
Lebih jauh, Rocky menyebut bahwa Dasco bahkan menghubungi langsung Presiden Prabowo Subianto untuk memfasilitasi pertemuan antara akademisi dan aktivis yang selama ini dikenal kritis terhadap pemerintah. Dasco, menurut Rocky, berupaya mencairkan ketegangan yang tidak perlu.
«Pak Dasco menelepon Pak Presiden, dan Pak Presiden merespons positif. Tujuannya sederhana, agar tidak ada ketegangan yang sebetulnya tidak perlu,» tuturnya.
Rocky juga menilai pertemuan yang berlangsung di kawasan Senayan, Jakarta, pada Senin (7/4/2025) itu menunjukkan kematangan Dasco dalam berpolitik. Ia mengapresiasi kemampuan Dasco menjangkau berbagai kalangan.
«Sebagai politisi, Dasco paham kapan harus ‘makan bubur dari pinggir’ atau langsung,» seloroh Rocky.
Rocky menegaskan bahwa pertemuan tersebut tak perlu dicemaskan. Ia memastikan tetap akan berada di garis depan untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak kepada rakyat.
«Saya tetap ingin menjadi juru bicara mahasiswa dan kampus, bukan juru bicara universitas atau pemerintah. Politik itu harus dimenangkan lewat adu argumen, bukan sentimen yang digoreng buzzer,» tegasnya.
Latar Pertemuan
Pertemuan tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh, termasuk aktivis Jumhur Hidayat, Syahganda Nainggolan, dan Wamen Koperasi Ferry Juliantono. Mereka membahas berbagai isu, mulai dari kebijakan global Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor, hingga pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Mau sekalian aku buatkan juga satu versi lebih pendek kalau butuh untuk keperluan sosial media atau artikel cepat? 🎯
Mau juga aku buatin «highlight quotes» dari Rocky Gerung yang bisa langsung dipakai? 📢
No responses yet