Memiliki Sejarah yang Menarik

Bagi masyarakat Medan, taman bersejarah Mahjong ini tidak terdengar asing di telinga mereka. Walaupun berbentuk taman, tetapi tempat ini kental dengan histori di jaman lampau karena terdapat peninggalan dari Kesultanan Deli. Di jaman dahulu, Taman Sri Deli merupakan tempat bersantai bagi keluarga dari Kesultanan tersebut.

Dulunya taman terbuka hijau ini bernama Derikanpark. Meski sempat terbengkalai, tetapi pemerintah kota setempat sesudah itu menata kembali taman dan kini jadi tempat wisata yang menarik untuk masyarakat umum. Luas taman meraih 1,4 hektar dan mempunyai kolam di sedang taman yang berbentuk trapesium.

Amaludin Sani Perkasa Alamsyah adalah seorang Sultan Deli ke-10 di tahun 1920-an merupakan seorang penggagas histori awal pembentukan taman. Arsitek yang berkebangsaan Italia membangun taman tersebut dengan menerapkan perpaduan pada arsitektur Mesir, India dan Turki.

Karya arsitek yang membangun taman memperlihatkan karakter Kota Medan bertaraf internasional sejak jaman dahulu. Pembangunan taman terbuka hijau ini dibangun dengan keberadaan perumahan keluarga dan juga para kerabat kesultanan di anggota depannya.

Pernah Berganti Nama Hingga 4 Kali

Belum banyak wisatawan yang mengerti bahwa Slot Bet 100 Rupiah Taman Sri Deli ternyata pernah mengalami perubahan nama hingga 4 kali. Hal ini karena menurut histori pada mulanya yang dibangun yaitu Istana Maimun, sesudah itu Masjid Raya. Selanjutnya dibangun perumahan keluarga yang digunakan untuk para kerabat Sultan.

Pertama kalinya nama taman tersebut adalah Taman Tengku Halijah. Nama ini didasarkan dari Sultan Amaludin yang membangunnya sebagai sebuah isyarat dari kasih sayang. Kisahnya sama seperti Syahjahan yang membangun Taj Mahal. Setelah Taman Tengku Halijah, nama taman beralih kembali jadi Derikanpark.

Dari nama Derikanpark tetap berpindah nama kembali jadi Kolam Sri Deli. Nama yang paling akhir yaitu Taman Sri Deli dan tetap bertahan hingga sekarang. Yang belum banyak wisatawan ketahui terhitung adalah ibu kota dari kesultanan Deli bukanlah di Kota Medan, melainkan di Labuhan.

Kemudian sehabis pindah menuju Medan Center, Kota Matsum jadi ibu kota kesultanan atau kerajaan tersebut. Karena perihal itulah, selanjutnya dibangun istana untuk tempat tinggal raja dan istana tertentu untuk menerima para tamu raja. Selain itu, dibangun terhitung masjid, taman dan terhitung fasilitas lainnya.

Dijaman Dulu Termasuk Bagian Perumahan

Taman yang saat ini keluar seperti taman terbuka hijau pada umumnya itu memang terhitung anggota perumahan di jaman dahulu. Di lokasi taman dulunya terdapat taman kolam yang berisikan bunga-bunga teratai dan angsa. Kemudian di selama jalur terdapat pergola atau bangku kayu untuk tempat duduk santai.

Taman Sri Deli terhitung merupakan pusat segitiga dari ibu kota kerajaan sebagai pusat Istana Maimun. Di anggota ujung dari istana Puri terdapat masjid. Taman tersebut adalah anggota dari komplek perumahan seperti perumahan pada umumnya.

Bahkan, penamaan jalur yang ada di kurang lebih Istana Maimun pun manfaatkan nama kerabat dari Sultan Deli. Meskipun memang lokasi semua bangunan tempat tinggal dari para kerabat sultan tidak diketahui secara pasti. Apabila dilihat dari google maps, bentuk tempat tinggal dan lapisan jalannya tetap sama seperti dahulu.

Lokasi kompleks perumahan ada di anggota depan taman. Istana Maimun di jaman pernah digunakan sebagai tempat menyelenggarakan acara tradisi dan untuk menjamu para tamu. Tata letak pada area kota yang mana waktu ini merupakan lokasi Hotel Madani, dulunya adalah lapangan bola.

Leave a Comment