Coffeeshop di Belanda: Tempat Nongkrong atau Tempat yang Lebih Dari Itu?

Siapa yang belum denger tentang coffeeshop di Belanda? Kalau kamu pikir itu cuma tempat buat ngopi sambil ngeteh, siap-siap deh https://www.ordermermaidcafe.com/ kecewa! Coffeeshop di Belanda punya arti yang jauh lebih nyeleneh dari sekedar tempat ngopi. Bagi sebagian orang, ini adalah tempat yang lebih ikonik dan lebih dicari daripada tempat kopi biasa. Tapi, jangan salah paham dulu! Di sini, kamu enggak akan nemuin secangkir kopi dengan rasa yang bikin lidah kamu bergoyang. Sini deh, kita bahas tentang fenomena «coffeeshop» di negeri kincir angin ini dengan cara yang lebih santai dan penuh tawa.

Coffeeshop: Kenapa Namanya Gitu?

Jadi gini, coffeeshop di Belanda bukan sekedar tempat untuk minum kopi, tapi tempat ini punya fungsi yang jauh lebih menarik. Bisa dibilang, coffeeshop ini adalah tempat di mana kamu bisa menikmati… tumbuhan hijau yang legal. Yup, kamu bisa beli ganja di sini secara legal! Jangan kaget kalau di Belanda kamu bisa masuk ke coffeeshop, pesen «cappuccino», eh, yang datang malah sativa atau indica. Jadi, kopi yang dijual di sini bisa dibilang cuma pelengkap, alias cuma biar kelihatan normal aja.

Jadi, kalau kamu nanya, «Ada kopi nggak?», bisa jadi yang dijawab adalah, «Ada, tapi yang lebih terkenal adalah ‘produk’ lain.»

Kapan dan Kenapa Coffeeshop Bisa Legal?

Biar nggak makin bingung, mari kita sedikit bahas sejarahnya. Pada tahun 1976, Belanda mulai melegalkan penggunaan ganja dalam jumlah kecil untuk konsumsi pribadi. Maka lahirlah coffeeshop. Tempat ini jadi wadah yang aman dan terkendali bagi para pengguna. Ganja dijual di sini dalam jumlah yang terbatas, dan penggunaannya pun hanya diperbolehkan di dalam ruangan, nggak boleh dibawa keluar. Dengan begitu, pemerintah Belanda bisa menjaga keamanan dan mengatur distribusi ganja.

Coffeeshop = Tempat Nongkrong + Wisata Kuliner?

Salah satu hal yang bikin coffeeshop di Belanda menarik adalah suasananya yang santai dan penuh dengan keunikan. Bayangin aja, kamu duduk di sofa empuk sambil nonton orang-orang ngobrol atau denger musik enak. Beberapa coffeeshop bahkan ada yang menawarkan permainan kartu atau papan, jadi sambil nunggu produk kamu siap, kamu bisa main catur atau sekadar ngobrol santai.

Mungkin kalau di Indonesia ada istilah “warung kopi” atau “kafe”, di Belanda, coffeeshop adalah tempat pertemuan yang lebih bebas. Orang-orang dari berbagai kalangan bisa duduk bareng, ngobrol tentang hidup, politik, atau cuma sekadar bahas kehidupan anjing peliharaan mereka. Jangan lupa, ini juga jadi tempat wisata yang wajib dikunjungi bagi para turis yang penasaran tentang fenomena ganja yang legal di Belanda.

Apa Saja yang Bisa Kamu Temukan di Coffeeshop?

Jangan bayangin coffeeshop di Belanda kayak tempat ngopi biasa, ya. Di sini, pilihan produk yang dijual jauh lebih beragam. Selain ganja, kamu juga bisa beli berbagai macam «produk» yang mengandung THC atau CBD. Buat kamu yang baru pertama kali mendengar, THC adalah senyawa yang bikin «high», sementara CBD lebih terkenal dengan khasiatnya yang menenangkan, tanpa efek samping yang bikin kamu terbang.

Dan tentunya, seperti kebanyakan tempat nongkrong lainnya, coffeeshop di Belanda juga menawarkan makanan ringan. Mulai dari kue-kue manis sampai camilan yang ringan bisa kamu temukan di sini. Gak cuma nunggu, kamu juga bisa ngemil sambil ngobrol dengan teman-teman.

Kesimpulannya, Coffeeshop Itu Lebih Dari Sekedar Tempat Ngopi!

Coffeeshop di Belanda emang bukan sekadar tempat buat nyeruput kopi sambil menikmati secuil kue. Ini lebih dari itu, tempat di mana kamu bisa duduk, santai, menikmati suasana, ngobrol tanpa tekanan, dan tentu saja, menikmati ganja secara legal. Walaupun bagi sebagian orang ini mungkin terdengar aneh atau nggak biasa, tapi di Belanda, semuanya jadi bagian dari budaya yang lebih besar tentang kebebasan dan regulasi yang bertanggung jawab.

Jadi, buat kamu yang pengen nyobain «pengalaman Belanda», jangan lupa mampir ke coffeeshop di sana. Jangan khawatir, yang kamu beli di sana pasti aman dan sah. Asal jangan lupa, kalau nungguin kopinya datang, jangan sampai kelamaan sampai kamu «lupa» kalau sedang berada di coffeeshop!

Categories:

Tags:

No responses yet

Deja una respuesta

Tu dirección de correo electrónico no será publicada. Los campos obligatorios están marcados con *

Contacto
Pablo Pinto +56939378729
Alejandra Inostroza +56958864768
WhatsApp chat